Senin, 13 Juli 2015

APA ITU HIDUP

Apa Itu Hidup

Lawang 13 Juli 2015

Realita kehidupan
Selalu berliku
Selalu rumit
Selalu tak terkira

Akan pernah indah
Tentu saja
Hidup adalah soal pilihan
Diperintah atau memerintah
Merangkul atau dirangkul
Menolong atau ditolong

Kehidupan
Tak seharusnya mengeluh
Tak seharusnya menyerah
Namun hidup selalu penuh kejutan
Bagaimana menanggapi
Terlena dengan kebahagian
Terpuruk dengan kegagalan
Atau terdiam dalam kesunyian

Sahabat
Pernahkah kau dengan ungkapan
Manusia adalah mahluk sosial
Mahluk yang tidak bisa hidup sendiri
Mahlauk yang butuh bantuan orang lain

Indah sebenarnya jika hal tersebut terjadi
Tak ada lagi kekerasan
Tak ada lagi kecurangan
Tak ada lagi kebohongan
Hanya kebahagian
Kedamaian
Dan kejujuran

Namun hidup haruslah seimbang
Ada hitam ada putih
Ada kecil ada besar
Ada gula ada semut
Ada aku ada kamu
Eaaaaaaa ngarep hahaha

Bayangkan saja
Jika semua orang kaya
Takkan ada yang mau bekerja untuk mereka
Jika semua orang sombong
Maka tidak ada yang akan mengalah
Jika semua  wanita
Tak ada yang memproses mereka
Hehehehe jorok ya

Dalam menyikapi hidup
Layaknya kita saling tolong
Saling rangkul
Saling beri
Tak membedakan kasta
Tak membedakan kedudukan
Tak membedakan derajat

Seorang miskin tak sebenarnya miskin
Sorang kaya tak sebenarnya kaya
Itu hanya status derajat dunia
Amal ibadah yang membedakan mereka
Mengelompokkan meraka di alam kekal
Alam akhirat

Sahabat
Tak seharusnya kalian saling hujat
Saling hina
Saling maki
Saling menjatuhkan
Hentikan perbuatan keji tersebut

Tak ada untungnya kita melakukannya
Hanya akan menambah musuh dan dosa
Mengurangi bekal kita untuk mati
Mengurangi saudara di bumi

Wahai generasi muda
Ciptakanlah generasi yang indah
Yang mampu mendengarkan
Yang mampu menerima

Banyak problema generasi muda
Mereka anggap mereka paling benar
Mereka anggap mereka paling pintar
Mereka anggap mereka paling hebat
Tak mau melihat lingkunggannya
Terlalu sibuk dengan mainan mereka

Hinaan, cacian dan makian
Itu saja yang mereka katakan
Tehadap lingkuangannya
Bahkan terhadap orang tua mereka

Wahai generasi muda
Tak inginkah kau
Dengan kehidupan yang indah
Saling bertegur sapa

TAK SELALU MENDUNDUKKAN KEPALA
DENGAN JEMPOL YANG MENGETUK PAPAN

DW

Jumat, 10 Juli 2015

Dosa dan Hati

Dosa dan Hati

11 Juli 2015

Hasil kelakuan busuk
Ucapan dari congor kotor
Dosa
Apa yang kau perbuat sahabat
Kau dustakan dirimu
Kau kotori dirimu

Apa yang membuatmu berdosa
Dengan apa kau menebus dosa
Kau tutupi dengan harta
Kau takkan mampu

Dosa
Sadarkah kau wahai sahabat
Tak kurang limpahan nikmatmu
Kau dustakan tuhanmu
Kau apakan nikmat-Nya

Layakkah kau
Nikmati segala berkah
Tak sadar dengan segala dosa
Kian menggunung
Bertumpuk berbau busuk
Tak terurus

Lidah
Lidah bak striker haus goal
Pemasok utama dosa
Bomerang diri kita sendiri
Segala yang kau ucapkan
Gambaran dirimu dihadap-Nya

Sahabat, belajarlah menggunakan hati
Dengan hati kau akan berpikir
Dengan hati kau akan merasakan
Jika hatimu benar
Ucapanmu akan benar
Namun sebaliknya

Bila pikiran disampaikan dengan pikiran
Makan akan diterima oleh pikiran
Bila pikiran disampaikan dengan hati
Maka akan diterima oleh hati

Maknailah kehidupan dengan benar
Bertutur kata
Berkekakuan
Dan bersikap

DW



Syiir Abu Nawas

إلهي لست للفردوس أهلا

إِلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ نَارِ الْجَحِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ
ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذَا الْجَلاَلِ
وَعُمْرِيْ نَاِقصٌ فِي كُلِّ يَوْمِ # وَذَنْبيِ زَائِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
إِلَهِي عَبْدُكَ الْعَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ # وَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُوْ سِوَاكَ

Syiir ini dibuat oleh Abu Nawas sebelum beliau meninggal
Mungkin cocok untuk merenungkan dosa-dosa kita, apalagi dalam 10 hari terakhir ramadhan seperti sekarang

(PENGAKUAN / SYIIR ABU NAWAS )
TERJEMAHAN

Tak Pantas jika aku menghuni SurgaMu, tak sanggup jika ku menghuni NerakaMu
Ijinkan ku bertaubat tulus padaMu, sang Maha Pengampun ampunilah Dosaku
(Ya Ilahi Ya Ilahi Ya Ilahi,,,, Allah Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah) x2
Dan terus berkurang usiaku dan bertambah dosaku, bagaimanakah tanggung jawabku
Dosaku bagai deburan pasir, terimalah taubatku, mohon setitik kasih sayangMu (Ya Ilahi Ya Ilahi Ya Ilahi,,,, Allah Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah) x2
HambaMu yang berdosa menghadap, mengaku bersalah, mohon ampun ku sebut asmamu x2 (Ya Ilahi Ya Ilahi Ya Ilahi,,,, Allah Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah) x2
Jika Kau ampuni hamba, sungguh karena Engkau sang Maha Pengampun
Jika tak Kau ampuni hamba, kemana lagi hamba memohon ampunan (Ya Ilahi Ya Ilahi Ya Ilahi,,,, Allah Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah,,, Allahu Ya Allah) x2
atau yang ini.. (indonesia)
Ilahi lastu lil firdausi ahlaan
Wa'ala Aqwa 'alannaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi
Fainnaka ghafirudz dzmbil 'adziimi
Dzunubi mitslu 'adadirrimaali
Fahabli taubatan ya dzal jalaali
wa ‘umrii naaqishun fii kulliyaumi
wa dzanbi zaaidun kaifah -timali
Illahi 'abdukal 'aasi ataaka
Muqirrambiidz dzunuubi waqadda'aaka
Faintaghfir fa anta lidzaka ahlu
wa in tadrud faman narju siwaaka
Terjemahan:
Ya Tuhanku, aku tidaklah pantas menjadi ahli syurga-Mu
tetapi aku tidak pula sanggup menanggung siksa nerakaMu
ampunkan dosaku, terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkau maha mengampuni dosa – dosa besar
Dosaku banyak bagaikan butir pasir di pantai
maka terimalah taubatku wahai Dzat yang Maha Agung
Umurku terus berkurang setiap hari, namun dosa – dosaku bertambah setiap hari
Bagaimana aku mampu menanggungnya ?
Ya Tuhanku, hamba-Mu yang berlumur dosa ini datang kepada-MU
Sesungguhnya aku benar – benar berdosa kepadaMU
Dan bila Engkau tidak mengampuni aku
kepada siapa lagi aku berharap selain Engkau ?

DW

Malu Sebenarnya

Malu sebenarnya

10 Juli 2015

Malu . .
Isin orang jawa menyebutnya
Seluruh insan manusia pasti punya kemaluan
Eh jangan salah persepsi dulu
Ha ha ha
Manusia normal selalu mempunyai rasa malu
Malu terhadap diri sendiri
Malu dengan orang lain
Bahkan malu dengan Tuhannya

Malu . .
Mungkin ini yang membuat prilaku insan terkontrol
Berfikir sejenak
Mengamati resiko
Tentang apa yang akan dilakukannya

Rasa malu itu wajib hukumnya
Hanya binatang yang tak mempunyai rasa malu
Binatang tak pernah perfikir
Binatang tak berprasangka
Egois ?
Iya, itu sifat binatang

Sahabat . .
Apakah kau binatang
Kuharap tidak
Manusia dibekali ilmu, perasaan dan pikiran
Tuhanmu memberikannya Cuma-Cuma
Manfaatkan wahai sahabat
Berfikirlah
Gunkan anugrah dari pencipta-Mu

Sahabat . .
Tahukah kau betapa sempurnanya dirimu
Kau adalah mahkluk paling istimewa
Jangan biarkan nurami tersumbat
Tertutup oleh pembalut wanita bersayap
Tak tertembus dari segala arah

Sahabat . .
Coba kalian ingat
Setiap kalian melakukan kesalahan
Pernah kau merasa malu
Malu terhadap Tuhanmu
Aku yakin kalian pernah

Namun coba pikirkan lagi
Apa dampak dari yang kalian lakukan
Lihat sekeliling kalian
Adakah yang tersakiti
Adakah yang merugi
Adakah yang tersisih

Malu, malu, malu
Harusnya kalian malu
Itu yang disebut malu
Dengan keadaan seperti itu
Kalian gagal menjadi manusia
Menjadi manusia yang berakal
Menjadi manusia yang berguna
Menjadi manusia yang bermanfaat

Sahabat
Renungkanlah lagi
Akankah kalian akan seperti itu
Akankah kalian selalu merugikan orang lain
Akankah kalian selalu mendramatisir kehidupan

Kehidupan yang sesungguhnya
Kelak akan kita jalani
Setelah melewati pintu kematian
Apakah kalian sudah punya cukup bekal untuk pergi kesana
Apakah kalian sudah mempersiapkan jawaban itu
Jawaban dari mahkluk Tuhan selain kita
Jawaban yang tidak bisa kita hafalkan

Sahabat
Janganlah kau merasa paling sempurna
Merasa paling benar
Merasa paling tua
Merasa paling terhormat
Merasa paling dewasa
Merasa paling bisa
Merasa paling tak berdosa
Itu akan menjadi bumerang kehidupan bagimu

Sahabat
Aku tak menutup kemungkinan melakukan hal yang sama
Melakukan kesalahan
Yang terkadang membuat orang lain tersinggung dan rugi
Itu yang selama ini membuatku malu
Malu terhadap diriku sendiri
Diriku yang selalu meremehkan
Diriku yang selalu merendahkan
Diriku yang selalu merasa benar
Diriku yang selalu mementingkan diri sendiri

Wahai Tuhan
Sang maha pencipta
Sang maha pengampun dosa
Ingatkalah kami
Sadarkanlah kami
Jika kamu melakukan kesalahan
Baik itu disengaja
Maupun tidak disengaja
Ampuni dosa kamu Tuhan

By DW


Rabu, 08 Juli 2015

Pesan Untuk Shofia

Pesan Untuk Shofia

9 Juli 2015

Dia malaikat kecil yang dirindukan
Harum menyerbak kala sinarnya menembus surgawi
Letih lesuh lunglai
Sirna, iya sirna tersapu senyum lembut
Lantunan syair terdengar
Seiring datangnya mendekat
Dentuman jantung tak teratur
Bak tabuhan genderang perang

Cinta
Cinta, cinta, cinta
Iya, mungkin itu yang terselip
Tertanam di taman hati
Tertata indah
Menyejukkan mata

Meski sukar kupahami dengan hati yang jernih
Tapi ku tahu
Aku sedang jatuh cinta
Dengan wanita bernama Shofia
Lukisan indah
Hasil goresan Ilahi

Eogis dan idealis
Sulit membedakan keduanya
Aku ingin dia membalas
Tebar bibit cinta yang ku sebar
Perasaan itu aku
Aku adalah perasaan
Perasaan yang kaku

Keriput didahiku
Gejolak dihatiku
Debur ombak
Tarian angin dan hujan
Nyanyian petir dan badai
Bersatu bagai rujak dengan buah busuk

Mimpi-mimpiku terbalut debu usang
Seolah tak mungkin shofia melekat
Pesona diri selalu ku tebar
Memikatnya tanpa bisa dia tolak

Dua tahun
Waktu yang cukup menata pondasi
Yakinkan diri
Mantapkan hati
Dialah yang ku idam

Adam dan hawa contoh mutlak
Ikuti jejak langkah meteora
Kepala tetap tegak
Meski misteri cinta tanpa ciri

Tuhan, tolong sampaikan salamku
Salam tulus padanya
Menata cinta atas kehendak-Mu, Tuhan
Menjalankan Sunnah-Mu, Tuhan

Lantunan Doa dan harapan
Selalu tertuju kepadamu-Mu, Tuhan
Harapan menjadikan tali kasih
Antara aku dan shofia
Layangkan pesanku padanya Tuhan
Satu harapanku 

By : DW






Selasa, 07 Juli 2015

Angan-angan

Sosok Ayah

Malang, 7 Juli 2015

Ku ingat kala kau campakanku
Kau hujad, caci dan maki
Ku masih ingat kala kau memukulku
Ku masih ingat kala kau tak mengakuiku
Ku tak ingat kala kau tersenyum padaku
Ku tak ingat kala kau panggil namaku
Kau campakkan aku dan ibuku
Dan kau anggap kami segumpal darah busuk

Ayah, mengapa kau tak seperti yang seharusnya
Mengapa kau tak selayaknya seorang ayah
Seakan kau tak pernah terlahir
Kau tak izinkan aku merenggut kasih sayangmu
Kau beri aku penyesalan dan kekecewaan
Tak sekelumit bahagia yang kau suguhkan
Tak secuwil halwa kehidupan yang kau hidangkan
Tak sejumput surgaloka kau sajikan

Gumpalan abu-abu langit selalu menghantuiku
Seakan sang surya mati suri
Sinarnya tak menerangi langkah pincangku

Terkadang terbersit rasa tak ingin terlahir dari benihmu
Tapi bagaimana caranya
Memutar kembali waktu
Itu sangat tak mungkin

Ku lalui teriknya kehidapan
Sepanjang cobaan
Sepanjang jalan
Sepanjang rintangan
Menindih kepala menyesakkan dada
Lelehan embun yang selalu tergenang
Takkan pernah kerontang kering walau kemarau sekalipun
Gambaran derita yang tak pernah surut

Iri dan meri selalu hinggap dalam lantunan keluhku
Tak seperti mayoritas karibku
Membanggakan sosok pahlawan hidupnya

Sakit batin dan ragawi yang ku rasa kini
Kalau itu ujian-Mu Tuhan kan kujalani
Layangkanlah salam-Mu Tuhan
Dengan apa ku akhiri derita ini

Mungkin sudah tak ada kasih sayang
Mungkin sudah tak ada lagi belas kasih
Tak ada lagi hingar binar cinta
Lenyap lecap luluh lucut
larut bak garam beradu dalam air

Tuhan, lantunan Doa selalu kupanjatkan untuknya
Membuatnya ingat dan kembali
Meriwayatkan kehidupan bersama
Mengais asa masa depan
Melukis langit dengan tinta surgawi
Sudahkan didengar ayahku


By :DW

Frustasi

Frustasi



Kala logika tersumbat pembalut wanita
Pelita hanya sekelebat jadikan kelut dan gelita
Nalar butek tak lagi bening
Dian rana tak lagi menghabrur
Langit di ubun-ubun
Bumi melesak ke leher
Tenggorokan tersumbat kerakal
Dan . . .
Tak ada lagi rintik hujan
Halilintar petir melarikan diri
Ditelan Isrofil matahari
Mendobrak pintu neraka iblis syetan
“Teruskan! Teruskan! Teruskan!”
Zabania melecutkan cambuknya
Tuhan dipersalahkan
Mengapa? Mengapa? Mengapa?
Tuhan dicaci maki
Kau tak adil . . . tak adil . . . tak adil
“ Kalau kau tak mau mensyukuri atas nikmat-nikmat-Ku, carilah Tuhan selain Aku
dan jangan menempat di kolong langit-Ku dan di atas bumi-Ku.”
Terkulai lunglai mengelai
Batu gunung hancur
Bakteri virus membatu mumur
Air mengucur
Menyesak dada
Berdentum hati
Astagfirullahal adzim
Mata hati menganga
Astagfirullahal adzim
Tersungkur cium tanah
Astagfirullahal adzim

Senin, 06 Juli 2015

S E L F Y

S E L F Y
Malang, Jun 2 2015
Raut muka dicantik-cantik
Katanya biar estetis dan fotogenik
Berpose bak artis
Katanya biar artistik dan eksotis
Bibir dibolak-balik erotik
Katanya biar eksis di publik
Wajah butek dibuat imut
Agar orang menjadi kepincut
Wajah cantik diotak-atik
Agar orang simpatik dan tertarik
Aku kadang malu melihatnya
Yang punya muka kok malah gak tahu malu
Sok cantik sok ganteng sok imut sok cute
Sahabat, tidakkah kau mau berkaca diri
Sahabat. tidakkah kau mau introspeksi
Secantik apapun fotomu, mata melihat yang nyata
Secantik apapun fotomu, yang nyata adalah nyata
Mata dan nyata adalah nyata-nyata ada
Nyata-nyata ada itu adalah fakta
Faktanya ialah dirimu tidaklah secantik potretmu
Durian merah rasa jamu
Narsis
Jangan overdosis
Bisa-bisa kau psikosis
Bangun dari mimpi
Nyata itu tak sepahit jampi
Sahabat, tahukah kau selfy itu bisa membunuhmu
Keinginanmu agar dianggap cantik fogenik artistik eksotis dan eksis di publik
menjadikan buaya kepincut simpatik dan tertarik
Sahabat jangan sekali-kali kau selfy di bibir, itu pun bisa membunuhmu
di bibir kawah bibir jurang bibir pantai, apalagi bibir istri atau suami orang
Itu bumerang