Minggu, 28 Oktober 2012

Pak Tau....

Assalamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatu...

(disalin dari facebook pribadi Bapak Taufik)



Innalillahi wainna ilaihi raji'un...

Bertepatan dengan peringatan ke-84 hari sumpah pemuda saya sangat merasa kehilangan salah seorang figur orang yang saya banggakan...
Taufik Walhidayat seorang guru, pembina, pembimbing, motivator, dan juga bapak bagi kami ANDONG TEKA (sebutan bagi anggota Teater Kusuma Banyuwangi).

Banyak sekali kenangan yang tak terlupakan dari beliau...
Salah satu kenangan yang paling saya ingat adalah saat kami mempersiapkan pentas tahunan teater kami yang pertama pada awal April tahun 2010. Saat itu kami TEKA sudah kebakaran jenggot dengan 2 teater tetangga kami yang sudah rutin melaksanakan PENTAS TAHUNAN. Setelah kami gagal menampilkan semua naskah kami di acara perpisahan kami pun nekat untuk membuat acara PENTAS TAHUNAN kami sendiri (mungkin bisa dibilang BALAS DENDAM adalah modus utama acara ini terlaksanakan).

Kekurangan Dana
Kekurangan dana yang kami miliki saat itu dapat kami atasi dengan cara pencarian sponsor, menggenjot penjualan tiket, dan mencari donatur dari guru guru(yang mendukung acara kami). Tapi itu semua berakhir memalukan karena kekurang tahuan kami tentang cara permohonan dana ke sponsor berakhir dengan sejumlah penolakan dari perusahaan perusahaan yang kami kirimi proposal.

Sarana Prasarana
2 tahun yang lalu teater kami masih belum memiliki kain yang cukup untuk menutup kaca aula kami jadi untuk memaksimalkan hasil pencahayaan pada acara kami tersebut kami menggunakan koran koran bekas yang kami sambung dan cat ulang dengan cat warna hitam. pada hari H - 1 kami pun langsung memasang semua koran itu ke kaca aula sekolah kami. kami tutup semua kaca yang ada di aula sekolah kami. Bahkan malam hari pun tidak menyurutkan semangat kami untuk mendekorasi dan gladi bersih acara kami.

Kesialan di Hari H
Saat pagi hari kami mendapat kabar buruk dari pihak management sekolah. "AULA KAMI HARUS DIGUNAKAN UNTUK SUATU ACARA". Setting panggung dan aula yang sudah kami lembur harus dirontokkan dalam 2 jam. Stres, frustrasi, dan air mata pun menghiasi prosesi pembersihan aula tersebut.

Setitik Harapan
Pementasan kurang 3 jam dan semua perasaan itu masih menghantui fikiran kami. Panggung kosong, kaca dan jalan masuk masih terbuka lebar, dan anggota belum lengkap. 30 menit kemudian bala bantuan pun datang dari teman2 dekat kami. Dalam sekejap aula kosong itu pun sudah tertata rapi sesuai konsep acara kami.

Acara pun Dimulai
Riuh penonton memenuhi aula kami setelah 1 jam setelah jadwal yang ditentukan alhasil kami pun menunda acara tersebut sampai semua tamu undangan tersebut. Pentas tahunan pertama kami pun berjalan lancar dengan 2 naskah(merah putih,dan sampek engtai), 1 puisi, 1 musikalisasi puisi, dan 3 pnampilan tambahan dari tamu undangan Acara yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut diakhiri dengan ucapan syukur dan sebuah apresiasi(evaluasi dari penonton).

Tepuk tangan dan apresiasi positif dari penonton seakan membayar lunas semua jerih payah yang kami lakukan selama 1 bulan tersebut.

Banyak sekali tekanan yang menghadang panitia acara saat persiapan acara tersebut. Mulai dari kurangnya dukungan dari pihak management sekolah, peminjaman aula sekolah yang simpang siur, pemain yang kurang siap dengan gerak dan naskahnya masing-masing, lighting yg kurang latihan, diskriminasi dari teman, keluarga, dan guru, pendanaan yang minim, kurangnya sarana dan prasarana, dan banyak sekali kekurangan kekurangan lain yang kami hadapi. Dan beliaulah orang yang selalu memberi kami semangat, motivasi, dan dukungan untuk kami sehingga kami dapat melalui cobaan tersebut.

Satu hal yang saya petik dari tindakan "Pak Tau" pada acara tersebut bahwa

KEKURANGAN BUKAN ALASAN UNTUK MENGHENTIKAN LANGKAH KITA UNTUK BERKARYA....
(tapi sayangnya saya malah lebih aktif di organisasi lain daripada teater setelah pengalaman itu TT)

Selamat jalan Pak Tau, semua yang engkau ajarkan akan selalu kami kenang dan salurkan...
Mungkin raga dan jiwa Pak Tau sudah tidak lagi bisa bersama kami...
Tapi semangat dan canda tawamu akan selalu kami kenang selamanya...




(disalin dari facebook pribadi Bapak Taufik)

#update 
mohon maaf karena facebook comment kami error jadi bagi yang ingin comment via facebook silahkan ikuti link berikut.... ---->>>> facebook comment page 

Selasa, 23 Oktober 2012

mulai ngeblog dan .... *Blank*

(Disalin dari http://bung-tsu.blogspot.com/2012/05/menulis-dengan-hati.html)

Bismillaa hirrahmaa nirrahiimm....

hehehe.... :D

Assalamu'alaikum Wr. Wb..

Salam kenal saya blogger nubitol yang sebenernya g begitu hobi nulis (bahkan mbales sms dari pacar tersayang saja pake mikir) akhirnya memberanikan diri untuk membuat blog pribadi sendiri setelah sempat beberapa kali melirik beberapa blog keren (bin ajaib bin gokir) di internet. Pada awalnya saya ingin membuat blog yang isinya membagi ilmu dan sebagai pengingat saya pribadi.  Untuk sementara topik yang akan saya angkat adalah yang berkaitan dengan komputer dan gadget (karena hanya ini topik yang sedikit saya kuasai T,T). Karena banyak banget tema yang ingin saya angkat jadi untuk sementara blog ini berjudul BLOG TANPA ARAH (sampai batas waktu yang belum ditentukan).

Bingung jga mau mulai ngeblog dari mana, apa dari masalah komputer, gadget, tutorial, kerjaan, hobi atau yang lain lain. Dan akhirnya ng-BLANK ...

HAHAHAHAHAHHAHA....
(mohon jangan dicontoh karena menertawakan diri sendiri lebih buruk efeknya daripada menertawakan kesalahan orang lain)

Sekian dulu posting pertama saya
Semoga rekan pembaca tidak bosan untuk baca2 atau sekedar mampir di blog saya meski mungkin berisi tulisan2 yang tidak karu2an.
Namanya saja blog tanpa arah. (aaasal coret pula nama domainnya) :P

Assalamu'alaikum Wr. Wb....




#Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak....
(kata kata kaskus banget ini... :D)

#update
facebook comment kami sedang error untuk yang ingin komentar silahkan ikuti link ini....
comment fb